<!--[if gte mso 9]>
Hampir setiap hari kita disuguhi oleh berbagai event ; pameran produk, konser music, sampai seminar-seminar. Sejauh ini keterlibatan kita hanya sebagai penonton yang mendapat undangan atau tiket. Dengan posisi sebagai penonton, kita tidak akan tahu kerja tim yang menyelenggarakan kegiatan tersebut. Bahkan kenal dengan mereka (tim) -pun kadang tidak, tetapi mereka berhasil mengenalkan merk dari sponsor. Begitulah arti SERVER bagi tim penyelenggara yang selanjutnya disebut Event Organizer (EO).
Siapa tidak mengenal brand A Mild, bisa dimunculkan ke permukaan, dikenal publik karena EO yang melayani PT. SAMPURNA. Berhasil tidaknya EVENT tidak lepas dari kunci divisi promosi, pemasaran dan komunikasi sebuah perusahaan. Dukungan financial, biaya yang tinggi, pengeluaran yang melebihi 50% dari budget pos belanja memang mempengaruhi brand yang ingin dibangun.
MOST WANTED ENTREPRENEUR ingin dibangun seperti mendekati brand nasional tersebut. Bedanya MOST WANTED ENTREPRENEUR produk buku bisnis + jualan bisnis (franchise). Ditulis oleh penulis yang biasa, OWNER yang biasa dan dukungan financial yang biasa. Untuk mempublikasikan buku MOST WANTED ENTREPRENEUR, penulis berhasil menembus satu penerbit besar skala nasional dari JOGJA yaitu Penerbit ANDI. MOST WANTED ENTREPRENEUR mampu menembus pasar NASIONAL tanpa IMBALAN, kerjasama cetak, Fee atau “……..” dengan pihak Penerbit ANDI. Semuanya real hasil saringan tim EDITOR dan kecermatan membaca peluang bisnis kedepan. Jadi kualitas buku MOST WANTED ENTREPRENEUR …. tahu sendiri donk !.
Didunia Enterteinmen ; Penyanyi atau Artis tidak hanya merelese Album / Film-nya. Mereka juga bekerja EXTRA dengan tampil dari panggung ke panggung membawakan karyanya. Bedanya penyanyi / artis dengan penulis buku – Jika penyanyi / artis merelease Album / Film-nya didalamnya disiapkan materi promosi oleh management Label / PH. Sedangkan penulis buku … tidak memperoleh dukungan promosi / management dari pihak penerbit. Artinya penyanyi / artis diikat dengan management produser dari label / PH-nya. Sedangkan penulis buku diikat berdasar 1 karya judul buku oleh penerbit tanpa dukungan produser.
Maka untuk bekerja EXTRA, penulis buku harus merogoh kocek sendiri atau mencari partner (producer / sponsor) untuk promo ; Launching / Seminar / TalkShow / Pelatihan. Seperti juga jiwa ENTREPRENEUR saat menggelontorkan dana untuk INVESTASI bisnis, maka semaksimal mungkin 100% terjun, fokus dan mengelola sendiri. Selain duduk sebagai Pembicara / Trainner juga membiayai event sebagai Producer.
Sementara disisi Penerbit ANDI, mereka sebatas mencetak, mendistribusikan dan menjual di Toko-toko Buku diseluruh Indonesia. Tugas penulis … ya menulis buku, lalu menulis judul lain dan menikmati PASIVE INCOME. Berhenti disinipun penulis masuk kategori SUKSES (…maaf tanpa bermaksud Ria / sombong). Tanpa bekerja EXTRA, pengenalan, tanpa promosi, tanpa LAUNCHING, tanpa TALK SHOW dan tanpa SEMINAR, toh penulis memiliki hak royalty 10%. Seandainya buku yang tercetak 3500, harga eceran Rp. 65.000 maka penulis berhasil memiliki PASIVE INCOME = Rp. 22.750.000,-. Takaran PUAS / tidak PUAS …. sekali lagi penulis wajib berucap Alhamdulillah.
Sekali lagi, ini bukan puas / tidak puas tetapi REAL FIELD BISNIS !. Begini, judul buku MOST WANTED ENTREPRENEUR sangat mentereng, menjual, komersil, berpotensi jadi “Best Seller” menggeser judul buku sebelumnya. Siap / tidak siap, cukup / tidak cukup, puas / tidak puas, bisa / tidak bisa ; release buku MOST WANTED ENTREPRENEUR merupakan momentum atau PELUANG besar yang harus disambut penulis dengan cara bekerja EXTRA. Salah satu caranya ; ATM (Amati, Tiru, Modifikasi), dengan belajar dari brand besar nasional. Launching, Talk Show, Seminar, Pelatihan adalah Event yang bisa digarap serius. Event yang di garap dengan serius akan menjadi pintu RIZKI lainnya selain ROYALTY.
Pertama, cukup dimulai dengan langkah yang telah di lansir Penerbit ANDI melalui Surat Perjanjian Penerbitan. Dalam pasal ……, buku MOST WANTED ENTREPRENEUR jelas dicetak sebanyak 3500 exemplar. Kedua, hasil studi banding (ATM) ; berbagi dengan berbagai pihak untuk menjual EVENT + Brand. Ketiga, menghitung estimasi TARGET yang ingin dicapai melalui serangkaian kerja EXTRA (Event LAUNCHING).
Penulis menghitung estimasi TARGET berdasar ;
1. Jumlah cetak buku Edisi II sejumlah 3500 exemplar. Cat. Edisi I : 3500 dari Penerbit masuk ke Distributor & Toko BUKU.
2. Berdasar harga ecer toko + Rp. 65.000 (+ CD include SIAP TOKO7 feat. Lawang1000).
3. Berdasarkan RABAT 30% yang ditawarkan Penerbit ke Penulis.
4. Berdasar Royalti 10% sebagai hak penulis.
5. PENGEMBANGAN cabang LAUNDRY atau KULINER EXPLORER, yang masing-masing fee FRANCHISE sebesar 10%. Target 35 INVESTOR (1% pembeli buku) x Paket kerjasama ber-Mitra.
6. Penjualan SI.AP TOKO7 (system bisnis UKM / maintenance + free konsultasi)
7. Penjualan LANGSUNG (RETAIL) / Pengajuan & Pencairan PK (BANK / sponsor/penyelenggara).
Keempat, ACTION dengan menawarkan EVENT ke berbagai pihak. SHARE atau bagi untung dibagi rata antara penulis dengan pihak penyelenggara (SPONSOR). Konsepnya bukan penulis dan judul MOST WANTED ENTREPRENEUR yang mengadakan Event, tetapi Brand pihak penyelenggara (SPONSOR) dibandling dengan MOST WANTED ENTREPRENEUR. Contohnya……YAMAHA MOST WANTED ENTREPRENEUR ….. keren khan ???. Atau ….. DANAMON MOST WANTED ENTREPRENEUR …. Waw !. Kelima, PRESENT …. menjalankan strategy didalam bab buku “PRESENTPRENEUR”. Tidak terlalu pusing mengenai SPONSOR ; SI.AP TOKO7 siap mendukung, Laundry ASRI™ dan Kuliner EXPLORER™ juga merapatkan barisan.
Jika ada SPONSOR kakap, yaitu perusahaan nasional yang bersedia menggelontorkan dana senilai +Rp. 337.250.000,-, maka penulis siap mengembalikan biaya EVENT 100% kembali dalam 6 bulan +SHARE 25,81%. Sehingga TOTAL balik modal pihak SPONSOR dalam 6 bulan + SHARE sebesar = Rp. 424.325.000,-. Inilah FIELD BISNIS yang penulis maksud, Ladang bisnis yang pasti menghasilkan panen tidak hanya untuk penulis seorang, tetapi justru FIELD BISNIS diperoleh pihak SPONSOR atau penyelenggara EVENT.
OWNER | WRITER | TRAINNER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar